Kaca film memiliki relasi erat dengan temperatur kabin mobil dan efisiensi pendinginan atau sistem AC. Sehingga, pemilihan yang tepat akan membantu ruangan menjadi adem sekaligus efisien untuk kinerja perangkat penyejuk ruangan.

Kesejukan kabin mobil penting adanya, terlebih dalam situasi lalu lintas yang macet. Dengan udara yang tidak membawa hawa panas dari luar, akan menghindarkan pengemudi juga penumpang tidak terbawa emosi. 

Soal emosi ini sendiri, bisa disebabkan kadar gula darah menjadi rendah dan dehidrasi karena kepanasan saat berada di dalam kabin. 

 

Bila sistem pendinginan kabin tidak efektif dan efisien, maka potensi tersulutnya emosi saat berkendara sangat mungkin terjadi. Sehingga perilaku berkendara ikut berubah, bisa lebih agresif atau berkurangnya refleks.

Perubahan perilaku dalam berkendara, bisa jadi karena hal-hal yang dianggap remeh padahal sangat menentukan dalam berkeselamatan di jalan raya. 

Salah satunya adalah penggunaan kaca film. Jika kaca fillm yang digunakan tak mampu menahan panas dari luar, maka berpotensi membuat pengemudi merasa tak nyaman karena dehidrasi. 

Pemilihan kaca film memberikan pengaruh yang cukup signifikan bagi pengemudi yang sedang melaksanakan ibadah puasa.

Temperatur yang cenderung meningkat dalam kabin tidak bisa berdampak membuat orang yang berada di mobil menjadi cepat haus.

 

Bagaimanakah caranya agar paparan panas dari luar mobil bisa direduksi?

Untuk itu, penggunaan kaca film yang baik adalah wajib. Dengan penolakan sinar infra merah 98 persen dan sinar ultra violet 99 persen maka kabin kendaraan menjadi lebih sejuk dan nyaman walaupun di siang hari. 

Peran kaca film mampu meredam panas dari sinar matahari ke dalam kabin mobil sehingga suhu di dalam kabin mobil bisa lebih dingin. Kenyamanan pengemudi ketika berkendara bisa tetap terjaga dan memperlambat tingkat dehidrasi.